Selasa, 26 Juli 2016

RECRUITMEN - SEKOLAH ISLAM AL AZHAR BINTAN

Sekolah Islam Al Azhar Bintan membutuhkan beberapa guru baru untuk bergabung bersama kami pada posisi sebagai berikut :
  • Guru Kelas SD dengan Kualifikasi Pendidikan : S1 PGSD 
  • Guru Mapel PKn dengan Kualifikasi Pendidikan : S1 Pendidikan - Prodi PKn 
  • Guru Mapel Sejarah dengan Kualifikasi Pendidikan : S1 Pendidikan - Prodi Ilmu Sejarah 
  • Guru Mapel Kesenian dengan Kualifikasi Pendidikan : S1 Pendidikan - Prodi Seni 
  • Guru Mapel Bahasa Arab dengan Kualifikasi Pendidikan S1 : S1 Pendidikan - Prodi Bahasa Arab 
Persyaratan Umum :
  • Fotocopy Ijazah S1 
  • Daftar Riwayat Hidup 
  • Fotocopy Transkrip Nilai 
  • Fotocopy Sertifikat Kursus dan Pelatihan (Jika ada) 
  • Pas Photo Terbaru 
Persyaratan Khusus :
  • Beragama Islam 
  • Lancar membaca Al-Qur'an. (Diutamakan hafal Juz 30)


Silahkan kirim lamaran lengkap ke alamat :
Jl. Nusantara KM. 18, Kel. Sei Lekop , Kec. Bintan Timur Kab. Bintan, Kepulauan Riau.

Senin, 13 Juni 2016

Kenapa Seorang Mayit Memilih "BERSEDEKAH" Jika Bisa Kembali Hidup ke Dunia?

Firman Allah:

 رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ

"Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda [kematian]ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah..."
(QS. Al Munafiqun: 10).

Kenapa dia tidak mengatakan,
"Maka aku dapat melaksanakan umrah"
"Maka aku dapat melakukan shalat atau puasa" dll?

Berkata para ulama,
Tidaklah seorang mayit menyebutkan "sedekah" kecuali karena dia melihat besarnya pahala dan imbas baiknya setelah dia meninggal.

Maka, perbanyaklah bersedekah, karena seorang mukmin akan berada di bawah naungan sedekahnnya.

Rasulullah saw bersabda:

“Setiap orang akan berada di bawah naungan sedekahnya, hingga diputuskan perkara-perkara di antara manusia.”
(HR. Ahmad).

Dan, bersedekahlah atas nama orang-orang yg sudah meninggal di antara kalian, karena sesungguhnya mereka sangat berharap kembali ke dunia untuk bisa bersedekah dan beramal saleh, maka wujudkanlah harapan mereka.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwasanya ada seseorang mendatangi Nabi saw, kemudian dia mengatakan:

“Wahai Rasulullah, sesungguhnya Ibuku tiba-tiba saja meninggal dunia dan tidak sempat menyampaikan wasiat padaku. Seandainya dia ingin menyampaikan wasiat, pasti dia akan mewasiatkan agar bersedekah untuknya. Apakah Ibuku akan mendapat pahala jika aku bersedekah untuknya? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya”.
(HR. Bukhari & Muslim).

Dan biasakanlah, ajarkanlah kepada keluarga dan sanak saudara untuk bersedekah.

(oleh: Syeikh Maher al-Mueaqly, hafidzahullah, imam Masjidil Haram).

Rabu, 30 Maret 2016

TERSENYUMLAH

SENYUMLAH
Banyak pemikir yang berpendapat bahwa tawa dan senyum adalah salah satu sebab yang paling kuat yang mendorong manusia agar lebih efektif dan produktif. Oleh karena itu, mereka memberikan nasihat bahwa semua orang, sesuai dengan posisinya dalam kehidupan ini, jika ingin hidup dengan tenang, rileks dan berbahagia agar ia selalu penuh humor, sering tersenyum dan tertawa. Hal ini pada gilirannya akan menciptakan nuansa kejernihan, kebersihan, menghilangkan kesedihan, rasa bosan dan khawatir terhadap kehidupan ini.

Orang China selalu berkata dalam hikmah yang mereka sering ulang-ulang, “Orang yang tidak tahu bagaimana tersenyum seharusnya tidak bisa membuka toko” dalam artian orang yang tidak pernah tersenyum sulit untuk bersosialisasi dan sering mencari kesalahan orang.

Beberapa pakar mengatakan bahwa tawa adalah gerakan dalam akal yang menghilangkan banyak ketegangan. Maka, tidak aneh jika tawa yang tidak berlebihan adalah balsam bagi ruh, obat bagi jiwa dan ketenangan bagi hati yang sedang lelah, sedang bekerja. Dan senyum serta tawa itu adalah salah satu seni kehidupan yang tidak banyak orang ingin mempelajari, meskipun ia mudah.

Abu Darda berkata, “Saya terkadang menghibur hati saya dengan canda yang mubah untuk membangkitkan semangat mengerjakan kebenaran”. Sosok yang sering tersenyum akan lebih mudah untuk sukses dibandingkan yang lainnya. Karena ia lebih dapat menaklukan hati orang lain.

Sebuah penelitian menemukan bahwa orang-orang yang sering tertawa dan tersenyum itu adalah orang-orang yang paling sedikit mengalami keriput diwajah karena tua. Orang-orang arab memuji orang-orang yang senang tertawa dan menjadikan hal itu sebagai salah satu perilakunya yang baik, kemuliaan perangainya, kedermawaan tabiatnya dan kelembutan hatinya.
Rasullah adalah orang yang paling banyak tersenyum dan tertawa dihadapan para sahabat beliau. Bahkan, beliau menjadikan senyum sebagai ibadah yang digunakan untuk menyembah Allah sebagaimana sabdanya :
“ Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah “

Orang yang menelusuri kehidupan Nabi Saw. Akan mendapati bahwa beliau terkadang bercanda dan berhumor. Hal itu tidak aneh mengingat beliau adalah sosok yang menjadi rahmat yang dianugerahkan Allah untuk manusia. Allah berfirman :
“Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu” ( Ali Imran : 159 )

Ahmad Amin berkata, “ Seandainya manusia bersikap jujur, niscaya mereka tidak memerlukan tiga perempat obat-obatan yang ada di apotik dan ia cukup mengobatinya dengan tertawa. Satu tawa lebih baik seribu kali dari ASPIRIN dan OBAT PENENANG.
Bagaimana seorang muslim tidak tersenyum sementara dia telah meridhai ALLAH sebagai RABBnya, Islam sebagai agamanya , dan Muhammad saw sebagai nabinya .

Oleh karena itu tersenyumlah agar selalu menjadi obat hatimu dan orang disekelilingmu, karena satu senyuman mampu melunturkan berbagai masalah yang dihadapi.
Intining Wulandari S.Pd

Disadur dari buku Tersenyumlah Karya Dr. Aidh Al-Qarni